This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 01 Oktober 2013

Mobil Hibrida Dinilai Cocok Jadi Mobil Masa Depan

Mobil Hibrida Dinilai Cocok Jadi Mobil Masa Depan

Mobil Hibrida Dinilai Cocok Jadi Mobil Masa Depan
Datsun Indonesia resmi meluncurkan mobil MPV terbarunya yaitu Datsun Go+ di Jakarta, (17/9). Mesin MPV termurah ini mencomot dari mobil Nissan March 1.200 cc 3 silender dan mesin diesel 1500 cc. TEMPO/Imam Sukamto

Berita Terkait

  • Kata Jusuf Kalla Soal Mobil Murah dan Tren Dunia  
  • Penjualan Kendaraan Niaga Mitsubishi Tumbuh
  • Harga Kaca Film Mobil Bakal Naik
  • Suzuki Ingin Hilangkan Citra Mobil Angkutan
  • Swift Sporty Bidik Penggemar Mobil Balap

Foto Terkait

Inilah Mobil yang Tampil di Frankfurt Motor Show Inilah Mobil yang Tampil di Frankfurt Motor Show

Topik

  • #Industri Otomotif

TEMPO.CO, Jakarta -- Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menilai mobil murah ramah lingkungan (low cost green car - LCGC) bukanlah solusi masalah transportasi. "Yang cocok untuk mobil masa depan itu sebetulnya mobil hibrida, karena bersifat "low carbon"," ujarnya di sela-sela peluncuran dan bedah buku "Ayo Lawan Kemacetan", Minggu, 29 September 2013.

Ia menjelaskan, saat ini harus ada pemisahan antara industri dan kemacetan. Kepadatan di jalan raya saat ini, kata Jusman, diakibatkan oleh infrastruktur, bukan pertambahan peredaran kendaraan. Ia menyebut sekarang muncul perdebatan mengenai industri dan kemacetan.

"Karena orang-orang mencampurbaurkan kemacetan dan industri," ucapnya. Jusman menyatakan, kemacetan yang nantinya makin parah, bukan disebabkan LCGC, melainkan infrastruktur, seperti jalan, yang masih belum memadai. Ia menjelaskan, yang bisa menjadi solusi adalah membangun infrastruktur baru dan "mass rapit transit" (MRT).

Menurut dia, dua hal tersebut adalah satu-satunya solusi untuk menekan kemacetan. "Seperti yang dilakukan di Tokyo juga," ujar Jusman.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda), Eka Sari Lorena mengatakan LCGC yang sesungguhnya belum ada. "Indonesia belum bisa "benchmarking" ke negara lain, karena di dunia sebenarnya memang belum ada," ucapnya.

Ia menjelaskan, konsep hijau atau "green" pada kendaraan baru bisa terbukti jika kendaraan jenis tersebut mampu mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Eka pun berharap rakyat tidak dirugikan dengan kehadiran LCGC.

"Saya tidak marah kalau industri memang mau jualan, tapi jangan sampai rakyat dibohongi," ucapnya.

Organda juga mempertanyakan konsep LCGC. "Di mana letak "green"nya bila ternyata tetap mengkonsumsi bahan bakar minyak?" tanya Eka.

Ia menuturkan, mobil murah terus diperdebatkan. Eka mengungkapkan, di tengah minimnya oembangunan infrastruktur transportasi dan ancaman kemacetan total di Jakarta serta kota besar lainnya, pemerintah pusat malah menerbitkan kebijakan mobil murah. Pemerintah, kata dia, dinilai tidak sensitif membaca kondisi di lapangan.

Eka mengatakan, kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dengan harga terjangkau atau (KBH2) hadir dan sudah terjual puluhan ribu unit. Padahal, ia melanjutkan, rakyat menginginkan transportasi massal seperti "subway" atau monorel di tengah kemacetan Jakarta yang mencapai dua hingga tiga jam perjalanan.

"Mana lebih penting, naik kendaraan pribadi kemudian berebut di jalan sempit, atau mendorong hadirnya angkutan umum perkotaan yang andal?" tanya Eka. Ia mengatakan, selama puluhan tahun, keberpihakan pemerintah terhadap transportasi umum sangat minim. Akibatnya, ia menuturkan, masyarakat mencari solusi melalui mobil dan motor yang akhirnya menimbulkan kemacetan.

MARIA YUNIAR

Esemka Ingin Buat Mobil Keluarga Murah


Esemka Ingin Buat Mobil Keluarga Murah

Esemka Ingin Buat Mobil Keluarga Murah
Sejumlah siswa esemka dan rombongan berdoa bersama sebelum berangkat bersama mobil Esemka Rajawali ke Jakarta untuk melakukan uji emisi di Solo technopark, Senin (28/5). TEMPO/Andry Prasetyo

Berita Terkait

  • JK: Pakai Mobil Murah, Konsumsi BBM Turun
  • Daihatsu Perkenalkan 5 Mobil Andalan di IIMS  
  • Jika JK Jadi Wartawan
  • November, Brio Satya Sudah di Tangan Konsumen
  • Mobil Murah Diluncurkan, Bagaimana Nasib Esemka?

Foto Terkait

Mobil Berbahan Bakar Gas LPG 3 Kg Buatan Pelajar Mobil Berbahan Bakar Gas LPG 3 Kg Buatan Pelajar

Topik

  • #Low Cost Green Car | LCGC | Mobil Hijau

TEMPO.CO , Surakarta:PT Solo Manufaktur Kreasi, produsen mobil Esemka, tertarik mengikuti jejak produsen otomotif lain yang mengeluarkan low cost and green car (LCGC) atau mobil murah dan ramah lingkungan.

Pejabat humas PT Solo Manufaktur Kreasi, Sabar Budi mengatakan sudah bersiap membuat mobil keluarga murah. "Kami ingin membuat MPV (multi purpose vehicle) murah," katanya, Selasa, 24 September 2013.

Dia mengaku tidak ingin latah membuat mobil murah jenis city car seperti produsen mobil lainnya. Menurutnya mobil keluarga termasuk jenis mobil yang sangat diminati masyarakat Indonesia.

Dia mengklaim sudah memiliki purwa rupa mobil murah jenis MPV. Tapi tidak akan diwujudkan dalam waktu dekat. "Kami fokus pada produk yang saat ini ada, yaitu Esemka Rajawali dan Bima. Mobil murah Esemka mungkin baru serius dikembangkan 2 tahun lagi," ujarnya.

Dia sendiri menilai mobil murah yang saat ini bermunculan bukan cikal bakal mobil nasional. Menurutnya yang disebut mobil nasional adalah yang kepemilikannya oleh orang Indonesia. "Bukan industri otomotif yang dimiliki asing," katanya.

Selain itu, sebagian besar komponen diproduksi di Indonesia dan hanya sebagian kecil yang masih impor. "Selain itu harga terjangkau oleh masyarakat," ucapnya.

2014, Mobil Listrik VW e-Golf Meluncur

2014, Mobil Listrik VW e-Golf Meluncur

2014, Mobil Listrik VW e-Golf Meluncur
ecofriend.org

Berita Terkait

  • JK Nilai Infrastruktur Mobil Listrik Belum Siap  
  • Tesla Patenkan Baterai Mobil untuk 640 Kilometer
  • Tesla Bakal Luncurkan Mobil Pintar 3 Tahun Lagi
  • Dipamerkan di APEC, Mobil Listrik Belum Lolos Uji  
  • Intip Gear Box, Dahlan Sambangi Dealer Tesla di AS  

Foto Terkait

Smart Fourjoy, Mobil Tanpa Pintu dan Atap Smart Fourjoy, Mobil Tanpa Pintu dan Atap

Video Terkait

Toyota Perkenalkan Mobil Untuk Anak-anak Toyota Perkenalkan Mobil Untuk Anak-anak

Topik

  • #Mobil Listrik

TEMPO.CO, Jakarta - Volkswagen AG bersiap menginfiltrasi pasar mobil listrik dunia. Pada 2014, pabrikan "mobil rakyat" dari Jerman itu akan meluncurkan hatchback VW e-Golf di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

CNBC mengabarkan, VW e-Golf menjadi varian perdana yang mengawali peluncuran global barisan mobil listrik VW. Menurut Kepala Eksekutid VW Amerika, Jonathan Browning, meski pasar otomotif masih dikuasai kendaraan bermesin konvensional, mobil listrik tetap memiliki segmen tersendiri. "Hal ini yang terus dipikirkan semua pabrikan," kata dia, seperti dikutip pada Rabu, 25 September 2013.

Hatchback VW e-Golf 2014-2015 digerakkan motor elektrik dengan baterai lithium-ion berkekuatan 24,2 kilowatt/jam. Motor listrik ini bisa menghasilkan tenaga 114 daya kuda atau 85 kilowatt dengan torsi 199 lb/feet. Dengan mesin tersebut, VW e-Golf yang berpenggerak roda depan ini bisa melesat dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu 10,4 detik. Jika baterai lithium-ion tersebut diisi penuh selama setengah jam, VW e-Golf mampu menempuh jarak 190 kilometer.

Namun, VW belum mengumumkan harga jual mobil ini. Selain hatchback e-Golf, VW juga menyiapkan beberapa mobil listrik lain, di antaranya Audi A3 e-Tron Plug-in Hybrid dan Porsche Panamera S E-Hybrid. Meski akan memajang lebih banyak varian kendaraan listrik, Browning mengakui segmen ini bukanlah dagangan utama VW. Menurut dia, kendaraan konvensional bermesin bensin atau diesel masih memegang peranan penting. "Kendaraan listrik hanya akan menjadi salah satu bagian, bukan jualan satu-satunya."

FERY FIRMANSYAH
Otomotif Terpopuler:
Esemka Bermimpi Bisa Tampil di IIMS
Daihatsu Perkenalkan 5 Mobil Andalan di IIMS
Esemka Ingin Buat Mobil Keluarga Murah
JK: Pakai Mobil Murah, Konsumsi BBM Turun

Hampir Separuh Daihatsu Ayla Dipesan Orang Jakarta

Hampir Separuh Daihatsu Ayla Dipesan Orang Jakarta

Hampir Separuh Daihatsu Ayla Dipesan Orang Jakarta
Mobil murah milik Astra Daihatsu Motor (ADM), Astra Daihatsu Ayla dengan tipe GT saat diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, Jakarta, (24/9). TEMPO/Subekti

Berita Terkait

  • IIMS 2013 Berakhir, Daihatsu Jual 779 Mobil
  • Ketua DPP Organda Nilai LCGC Membuai Masyarakat  
  • Industri Otomotif Didorong Produksi Alat Angkutan
  • Kementerian Dinilai Tak Sinkron Soal Mobil Murah  
  • Mobil Murah Diminati Pengunjung IIMS 2013

Foto Terkait

Mobil Berbahan Bakar Gas LPG 3 Kg Buatan Pelajar Mobil Berbahan Bakar Gas LPG 3 Kg Buatan Pelajar

Topik

  • #Low Cost Green Car | LCGC | Mobil Hijau

TEMPO.CO, Jakarta - Minat warga ibukota terhadap mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/ LCGC) Daihatsu Ayla rupanya cukup besar. 

Kepala Divisi Marketing Astra International  Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso, mengungkapkan 40 persen dari 11 ribu pemesan Ayla (sekitar 4 ribu orang) berasal dari Jakarta. "Setiap ada mobil baru, paling laku pertama ya di Jakarta," kata dia di arena Indonesia International Motor Show Kemayoran, Ahad 29 September 2013.

Hendrayadi mengatakan komposisi pemesan Daihatsu Ayla bisa berubah seiring distribusi barang ke daerah. Menurut dia hingga akhir September 2013, sedikitnya 1.500 unit Daihatsu Ayla akan diterima dealer di daerah. Astra Daihatsu juga sudah mengirimkan unit Ayla ke beberapa pemesan di Jakarta.

Kehadiran LCGC menuai kontroversi saat sejumlah kepala daerah seperti Gubernur DKI Joko Widodo, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak kehadiran mobil. LCGC dianggap akan memperparah kemacetan dan membebani subsidi bahan bakar minyak bakar.

Namun Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menyatakan LCGC hadir untuk memenuhi minat masyarakat yang setiap tahun meningkat. "Daripada terus mengimpor, lebih baik produksi di dalam negeri," ucapnya.

Amelia optimistis Daihatsu Ayla akan diterima masyarakat di seluruh daerah. Apalagi, kata dia, rata-rata pabrikan mobil berencana menaikan harga kendaraan non-LCGC seiring pelemahan rupiah. "konsumen akan beralih pada produk LCGC yang lebih murah."

PRAGA UTAMA